Konsep Nilai Waktu Uang dan Laporan Arus Kas
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Laporan
arus kas sebuah studi kelayakan yang memiliki arti penting, sebab laporan arus
kas tersebut akan menjadi bahan perbandingan dan alat pengukur terhadap
kelayakan struktur permodalan.
Setiap
perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan uang tunai atau kas.
Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang dalam perusahaan beserta
pos-pos lain yang dalam jangka waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat
pembayaran kebutuhan finansial, yang mempunyai sifat paling tinggi
likuiditasnya. Kas diperlukan baik untuk membiayai operasi perusahaan
sehari-hari seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah, pembayaran hutang,
atau pembayaran-pembayaran tunai lainnya, serta dibutuhkan untuk investasi pada
aktiva tetap.
Kas
bagi perusahaan bisa diumpamakan seperti darah dalam tubuh manusia. Setiap
bagian yang ada dalam perusahaan membutuhkan aliran kas. Tanpa adanya kas maka
kegiatan produksi akan terganggu. Akibatnya akan mengganggu bagian lain yang
terkait, oleh karena itu kas bisa diibaratkan seperti darah dalam tubuh
manusia, sehingga bila ada bagian yang tidak dialiri oleh darah, maka bagian
tersebut akan mengalami gangguan kesehatan.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa
itu nilai waktu uang?
2.
Bagaimana
pengertian dari arus kas?
3.
Bagaimana
persamaan fungsional arus kas?
4.
Apa
saja jenis – jenis arus kas?
5.
Apa
faktor – faktor yang memengaruhi arus kas?
6.
Bagaimana
teknik penyelarasan arus kas?
7.
Bagaimana
menilai kelayakan arus kas bersih sesudah pajak?
C.
TUJUAN
1.
Mengetahui
nilai waktu uang
2.
Menjelaskan
pengertian arus kas
3.
Menjelaskan
persamaan fungsional arus kas
4.
Mengetahui
jenis – jenis arus kas
5.
Mengetahui
faktor – faktor yang memengaruhi arus kas
6.
Mengerahui
teknik penyelarasan arus kas
7.
Mengetahui
cara menilai kelayakan arus kas bersih sesudah pajak
BAB II
PEMBAHASAN
A.
NILAI
WAKTU UANG
Time value of money atau dalam
Bahasa Indonesia disebut nilai waktu dari uang merupakan suatu konsep yang
menyatakan bahwa nilai uang pada waktu sekarang akan lebih berharga dari pada
nilai uang pada masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada
perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaan waktu.
Contohnya seorang ibu rumah
tangga pada masa lalu dengan uang sejumlah Rp. 10.000,- dapat membeli berbagai
bahan pokok, tetapi pada masa sekarang dengan uang sejumlah Rp. 10.000,- hanya
dapat membeli satu kilogram beras saja. Hal tersebut dapat membuktikan
perubahan nilai uang terhadap suatu barang yang bersifat tetap tetapi yang
berubah adalah nilai dari uang tersebut.
Konsep time value of money ini
sebenarnya ingin mengatakan bahwa jika anda punya uang sabaiknya
diinvestasikan, sehingga nilai uang itu tidak menyusut dimakan waktu. Manfaat
time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan
dapat memberikan keuntungan atau tidak. Time value of money berguna unutk
menghitung anggaran. Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah proyek
tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih menyukai
suatu proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama
sampai tahun berikutnya.
B.
PENGERTIAN
ARUS KAS
Arus kas merupakan arus masuk
dan keluar kas atau setara kas (cash equivalent) atau investasi yang sifatnya
sangat likuid, berjangka pendek dan yang cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah
tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan pada suatu
perusahaan (IAI 2004 : 22). Arus kas disajikan dalam suatu laporan arus
kas.
Lerner (1971: 530); Graham Mott
(1986: 31); Sharpe, Alexander, dan Bailey (1995:611); Gitman (2000:11) pada
pokoknya menyatakan bahwa arus kas adalah penerimaan yang dihasilkan oleh
operasi bisnis dalam periode waktu tertentu, diperoleh dengan menambahkan laba
bersih dengan depresiasi serta bunga sesudah pajak.
Arus kas (sesudah pajak) dapat
dirumuskan dengan persamaan berikut:
NICF = net income cash flow,
yaitu arus kas bersih sesudah pajak
NICF = Laba bersih + Depresiasi
+ (1 – t) Bunga
NICF = Laba sesudah pajak (EAT)
+ Depresiasi
C.
BEBERAPA
PERSAMAAN FUNGSIONAL ARUS KAS
Pemecahan dilakukan dengan menggunakan pola perhitungan
NICF, dan dapat disusun persamaan secara aljabar sebagai berikut.
Pernyataan verbal (asumsi, dana proyek sebagian dari
pinjaman investasi):
NICF = Laba bersih sesudah pajak (EAT) + Depresiasi + Bunga
sesudah pajak
Atau
(1) NICF = [R – BT – BD – Bb] – t[R
– BT – BD – Bb] + BD + [1-t]Bb
(2) NICF = [1-t] [R – BT – BD – Bb]
+ BD + [1-t]Bb
(3) NICF = [1-t] [R – BT] + Tbd
Dimana:
1. R = Total revenue, hasil
penjualan
2. BT = biaya tunai, out of pocket
cost
3. BD = biaya depresiasi, book cost
4. Bb = biaya bunga, interest cost
5. t = margin pajak
jika proyek adalah self financing project, oleh karena
padanya tidak melekat biaya bunga untuk mendapatkan laba akuntansi, maka
formulasi diatas harus dimodifikasi menjadi:
NICF = Laba bersih sesudah pajak (EAT) + Depresiasi
atau
(1) NICF = [R – BT – BD] – t[R – BT
– BD]
(2) NICF = [1-t] [R – BT – BD] + BD
(3) NICF = [1-t] [R – BT] + Tbd
D.
BERBAGAI
JENIS ARUS KAS
1.
Menurut
jenis transaksi kas
a.
Arus
kas keluar (cash outflow)
Yaitu
arus kas akibat pengeluaran dana kas. Digolongkan menjadi :
·
pengeluaran
investasi, yaitu arus pengeluaran kas yang ditujukan untuk membiayai keegiatan
pembangunan atau pengadaan proyek.
·
pengeluaran
operasi, arus pengeluaran kas yang ditujukan untuk membiayai kegiatan operasi
proyek sesudah memasuki fase operasi komersial.
·
pengeluaran non operasi, arus pengeluaran kas
yang ditujukan untuk membiayai kegiatan yang tidak berhubungan dengan operasi
proyek, tetapi tetap berhubungan dengan organisasi atau perusahaan.
·
pengeluaran investasi baru, arus pengeluaran
kas yang ditujukan untuk membiayai pembangunan proyek baru perusahaan.
b.
Arus
kas masuk (cash inflow)
Yaitu
arus kas akibat arus penerimaan kas. Digolongkan menjadi :
·
penerimaan
operasi, arus penerimaan kas yang berasal dari kegiatan penjualan atas keluaran
proyek (selling revenue).
·
penerimaan
non operasi, arus penerimaan kas yang berasal dari kegiatan bukan operasi
proyek, sekalipun sudah memasuki fase operasi komersial.
·
penerimaan
nilai sisa proyek, arus penerimaan kas yang berasal dari aktiva tetap proyek
pada akhir usia ekonomis proyek.
2.
Menurut
sifat arus kas
a.
Arus
kas bruto, arus kas penerimaan kas yang bersifat totalitas sebelum
memperhitungkan beban pengeluaran kas yang terkait dengan penerimaan itu.
b.
arus
kas bersih, arus penerimaan kas sesudah memperhitungkan biaya-biaya yang
dipikul (net benefit).
c.
arus
kas bersih sesudah pajak, (net income cash flow) adalah arus kas yang diperoleh
dari penjumlahan antara laba bersih dengan akumulasi penyusutan dan bunga
sesudah pajak.
3.
Menurut
saat terjadinya arus kas
a.
Arus
kas inisial, (initial cash outflow) yaitu arus kas yang terjadi pada waktu
investor melaksanakan pembangunan sebuah proyek.
b.
Arus
kas proyek berjalan, (going concern cash flow), yaitu arus kas yang terjadi
pada sebuah proyek atau perusahaan yang sudah dan sedang beroperasi.
c.
Arus
kas terminal, (terminal cash flow) yaitu arus kas yang terjad pada waktu sebuah
proyek sudah tiba pada akhir usia ekonomis, meliputi penerimaan nilai sisa
proyek dan pemulihan nilai modal kerja.
E. FAKTOR YANG MEMEGARUHI ARUS KAS
Arus
kas akan diperoleh ialah arus kas di masa mendatang yang bersumber dari
penerimaan operasi dan nonoperasi. Oleh karena arus kas itu akan terjadi dimasa
mendatang, dan masa datang itu penuh ketidakpastian. Faktor itu mungkin saja
bersifat internal, dan mungkin pula bersifat eksternal.
1.
Faktor internal yang Memegaruhi Arus Kas
Faktor
internal organisasi yang cenderung berpengaruh terhadap realisasi arus kas pada
umumnya berkaitan dengan efisiensi sistem. Faktor internal yang dimaksud
berupa:
a)
Produktivitas tenaga kerja.
b)
Kualitas tenaga kerja, terutama kualitas lapisan
manajemen.
c)
Metode produksi yang di aplikasikan pada perusahaan atau
proyek.
d)
Kualitas atau tipe teknologi saran produktif.
e)
Tata letak bangunan dan mesin pabrik, atau peralatan
produktif.
Dalam perjalanan sebuah perusahaan arau
proyek, mungkin saja target produksi secara kuantitas dicapai. Biaya rata-rata
secara teoretis adalah merupakan hasil bagi antara seluruh biaya dengan seluruh
keluaran yang dihasilkan
Dari
persamaan itu, terlihat empat alternatif cara untuk menekan biaya total
rata-rata, yaitu :
a)
Meningkatan jumlah keluaran, sedangkan biaya total tetap
sama;
b)
Menekan biaya total pada volume keluaran yang konstan;
c)
Menurunkan biaya total dalam proporsi yang lebih besar
daripada proposrsi penurunan volume keluaran;
d)
Meningkatkan volume keluaran lebih besar daripada
peningkatan jumlah biaya total.
Produktivitas pada dasarnya kerja
sengenap tenaga kerja yang ada diperusahaan atau proyek. Produktivitas pada
dasarnya merupakan keluaran rat-rata yang dapat dihasilkan oleh satu unit dalam
waktu tertentu, biasanya selama satu tahun
Selanjutnya, jika harga jual naik atau
relatif lebih mahal dibandingkan dengan
harga jual perusahaan saingan, atas dasar hukum permintan, jumlah permintaan
masyarakat akan berkurang dan pasa akhirnya volume penerimaan proyek akan
berkurang.
Kualitas simber daya manusia, khususnya
jajaran manajemen sebuah perusahaan merupakan faktor kunci yang menentukan
tingkat kemampuan perusahaan untuk memiliki keunggulan kompetitif. Mutu
keluaran yang baik, setidaknya lebih baik daripada keluaran perusahaan saingan,
akan memudahkan perusahaan yang bersangkutan untuk mendapatkan pangsa pasar
yang lebih memadai. Terobosan demi terobosan dapat diciptakannya, dan pada
akirnya akan mampu meningkatkan penerimaan perusahaan di masa datang. Dengan
demikian, kualitas sember daya manusia, termasuk manajemen, memiliki pengaruh
positif dan kuat terhadap realisasi arus kas selama usia ekonomis proyek.
Secara garis besar, metode produksi
dapat dibedakan atas; a). Metode padat karya, dan b). Metode padat modal. Jika produksi
yang dihasilkan tergolong sesuai pesanan pelanggan ( make to order), artinya keluaran barang
dan jasa dihasilkan dalam jumlah yang terbatas (produksi satuan) dengan sasaran
untuk menjawab permintaan pelanggan, maka proses produksi biasanya memakai
metode padat karya. Metode itu dipilih karena dua alasan, yaitu; (a) Untuk
mengurangi beban investasi, dan (b) tidak perlu menyediakan saran produksi
berkapasitas besar.
Barang modal tidak hanya memiliki kapasitas,
tetapi juga memiliki derajat teknologi yang terkait pada barang modal yang
bersangkutan. Semakin tinggi teknologi barang modal. Akan semakin tinggi pula
kemampuan menghasilkannya, sekaligus menetukan mutu keluarannya. Kondisi teknis
suatu alat produksi akan berdampak minimal pada tiga hal, yaitu ; (a)
produktivitas alat-alat produksi, (b) mutu keluaran, dan (c) proporsi keluaran
yang cacat.
Tata letak peralatan produksi aka
menemukan kelancaran pergerakan komponen produk, atau bahan yang diolah, di
sebuah fasilitas produktif. Kelancaran dan kemudahan memindahkan komponen atau
bahan dari departemen ke departemen lainnya sampai selesai diola, akan
berpengaruh pada produktivitas pabrik
dan biaya material handling. Pada akhirnya, akan berpengaruh pada arus kas
perusahaan di masa mendatang.
Produksi yang dapat dilangsungkan pada
batas-batas norma kapasitas ekonomi yang efesien akan memampukan perusahaan
untuk mencapai perwujudan empat macam kualitas operasii, yaitu :
a)
Mampu berproduksi secara tepat jumlah, yaitu volume
sesuai anggaran produksi.
b)
Mampu berproduksi secara tepat mutu, yaitu mutu keluaran
sesuai stndar.
c)
Mampu berproduksi secara tepat biaya, yaitu proses
berjalan sesuai efesiensi yang diharapkan.
d)
Mampu berproduksi secar tepat waktu, yaitu produksi dapat
diserahkan kepada pelanggan atau pasar dengan lebih cepat.
2.
Faktor Eksternal yang memengaruhi Arus kas
Faktor eksternal yang berpengaruh
terhadap kemampuan perusahaan untuk merealisasi arus kas yang direncanakan
mencakup;
a.
Tingkat inflasi
b.
Nilai tukar rupiah terhadap valuta asing.
c.
Tingkat bunga
d.
Pendapatan rata-rata masyarakat
e.
Kondisi umum perekonomian.
Inflasi yang ditandai oleh kenaikan
harga-harga, termasuk harga bahan dan upah minimum, serta harga jasa-jasa pihak
ketiga, secara langsung akan berpengaruh pada realisasi arus kas perusahaan,
baik pada aspek jumlah pengeluaran maupun pada aspek jumlah penerimaan.
Terlebih jika berkaitan dengan
pendapatan masyarakat yang konstan, atau daya belinya akan berkurang.
Proyek yng mengolah masikan yang harus
diimpor, baik seluruhnya ataupun sebagiannya, akan sangat terpengaruh oleh
perubahan nilai tukar rupiah terhadap
valuta asing. Perusahan demekian berhadapan dengan kenyataan, harus membeli
dollar dengan rupiah yang lebih banyak( dan Rp2.350 per dollar Amerikaa sebelum
kedua 1997 menjadi Rp17.500 per dollar Amerika pada januari 1998, dan sekitar
Rp12.000 pada april 2001). Penerimaanya dalam rupiah cenderung meningkat,
sehingga mampu memperbesar skala operasinya dimasa mendatang.
Tingkat bunga juga memiliki pengaruh
kepada arus kas perusahaan atau proyek. Dengan mahalnya tingkat bunga, maka
biaya modal yang diperlukan untuk membiayai investasi dan operasi bisnis
perusahaan, juga meningkat. Secara parsial atau bersama-sama dengan faktor
ekonomi makro lainnya, cenderung memengaruhi skala ekonomi riil.
Dalam hubungan dengan faktor ekonomi
makro itu, sharape . Alexander, dan Bailey (1995 ;113) merumuskan :
.............................................................................(3.7)
Di mana :
C0 = indeks harga konsumen atau tingkat inflasi
pada awal periode.
C1 =
indeks harga konsumen atau tingkat
inflasi pada akhir periode.
NIR =
tingkat bunga nominal.
RIR =
tingkat bunga riil.
Melalui
operasi sederhana dapat diperoleh:
RIR =
- 1 ;
.................................................................. (3.8)
Dari
persamaan di atas terlihat bahwa tingkat inflasi turut menetukan tingkat Bunga.
Lebih lanjuta, melalui proses analog,
persamaan untuk mendapatkan tingkat bunga riil (RIR) di atas dapat diolah
menjadi persamaan untuk mendapatkan real of retrurn (ROR) atau tingkat balikan
riil berikut.
ROR =
- 1 ; ...................................................................(3.9)
F.
TEKNIK PENYELARASAN ARUS KAS
Untuk
menyelaraskan nominal arus kas menjadi nilai riil, lebih dahulu di perlukan langka menetapkan kondisi
yang akan dihadapi (state of nature ) dan peluang (probability) terjadinya
setiap keadaan yang disefinisikan. Setelah variabel itu didefinisikan. Langkah
berikutnya ialah mencari nilai pengharapan arus kas (expected of cash flow ).
E (NICFt] =
; .........................................................3.10
Di mana :
E[NICFt] = nilai pengharapan arus kas bersih sesudah pajak pada
periode
Pi =
probabilitasmerealisisr arus kas pada keadaan ke-i
At =
arus kas untuk periode t.
T =periode
waktu 0, 1, 2, 3, 4, ....., N
I =kondisi
ekonomi yang dihadapi, di mana i = 1, 2, ...., k.
G. MENILAI KELAYAKAN ARUS KAS BERSIH
Pada
kondisi perekonomian yang tidak mapan, pengaruh krisis ekonomi yang moneter
yang melanda perekonomian nasional sebuah negara, khususnya di indonesia,
dewasa ini menimbulkan ketidakpastian yang sangat besar. Untuk menjawab
permasalahan ketidakpastian itu, makan evaluator kelayakan rencana investasi
perlu menganalisisnya secara cermat dan komperhensif, dan mengakomodasi
pengaruh itu pada arus kas bersih proyek.
Dalam
evaluasi kelayakn, khususnya pada usulan proyek penggantiann aktiva operasi,
misalnya mesin pabrik, maka di samping melakukan analisis terhadap kelayakan
alternatif menjual vs tidak menjual mesin yang lama, juga harus diprediksi
perlindungan pajak yang terjadi pada rencana investasi itu. Perlindungan pajak
atau tameng pajak (tax shield) merupakan suatu besaran kas yang dianggap
sebagai penerimaan, dan kemudian ditambahkan pada nilai arus kas bersih sesudah
pajak untuk mendapatkan nilai total.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Nilai
waktu dari uang merupakan konsep sentral dalam manajemen keuangan, atau nilai
waktu dari uang, di dalam pengambilan keputusan jangka panjang, nilai waktu
memegang peranan penting. Konsep nila waktu uang diperlukan oleh manajer
keuangan dalam mengambil keputusan ketika akan melakukan investasi pada suatu
aktiva dan pengambilan keputusan ketika akan menentukan sumber dana pinjaman
yang akan dipilih.
Laporan
arus kas adalah keuangan yang menyajikan lalul lintas arus kas keluar dan arus
kas masuk perusahaan. Laporan arus kas akan menunjukkan tingkat efektifitas dan
efesiensi penggunaan kas perusahaan. Laporan arus kas juga akan menunjukan
sumber – sumber pemasukan kas dan pengeluaran kas. Dengan laporan arus kas maka
pihak – pihak yang berkaitan dengan perusahaan dapat mengambil keputusan yang
tepat.
Komentar
Posting Komentar